b374k
v10
today : | at : | safemode : ON
> / home / facebook / twitter / exit /
name author perms com modified label

Bicara Ngapak Napa Mesti Malu Gembel Eulite rwxr-xr-x 0 Rabu, November 03, 2010

Filename Bicara Ngapak Napa Mesti Malu
Permission rw-r--r--
Author Gembel Eulite
Date and Time Rabu, November 03, 2010
Label
Action
Bahasa ngapak banyumasan saya kira bukan bahasa yang sama sekali memalukan, ada keunikan dan ada kebanggaan tersendiri bagi saya ketika berbahasa ngapak. Sudah hampir 1,5 tahun saya tinggal di Kota yang terkenal dengan ngapaknya ini. Setiap hari kalau di
prosentasekan, 70 – 80% keseharian saya baik di lingkungan kampus atau dimanapun saya akhirnya berbahasa ngapak. Kenapa? Karena memang mayoritas teman kuliah saya asli banyumas dan saya pikir dengan saya berbasaha ngapak minimal saya bisa lebih akrab lagi ngobrol dengan teman-teman saya yang asli banyumas tersebut. Dengan saya yang hanya menggunakan bahasa Indonesia di forum-forum resmi atau forum perkuliahan bukan berarti saya menafikan bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan kita, bahasa nasional kita. Beberapa waktu lalu kita berteriak-teriak “jangan sampai budaya kita di claim oleh bangsa asing”, tapi sadar atau pun tidak dengan kita yang enggan berbahasa ngapak maka lambat laun bahasa khas banyumas tersebut akan hilang kemudian bisa jadi muncul dan berkembang di Negara lain sehingga akan di claim oleh Negara tersebut. Semoga saja ini hanya ketakutan saya yang berlebihan akan eksistensi bahasa ngapak di Banyumas – Jawa Tengah.Pengalaman saya selama di kota mendoan, banyak kalangan remaja asli banyumas baik laki-laki maupun perempuan yang enggan menggunakan bahasa banyumas karena merasa malu karena medoknya bahasa tersebut. Bahkan saya pernah mendapati statement dan status di FB yang isinya “ganteng-ganteng kok medok, atau cantik-cantik kok medok”. Betapa konyolnya andai status itu ditanggapi dengan serius! Pengaruhnya apa coba “bahasa yang medok” dengan “paras yang cantik atau ganteng”? hahahaa. . .
Banyaknya bahasa yang dimiliki oleh bangsa Indonesia adalah kekayaan yang luar biasa tak ternilai harganya saya kira. Masa hanya karena medoknya bahasa ngapak, kita malu untuk berbahasa ngapak? Apalagi tidak mau berbahasa ngapak karena takut tidak ada lawan jenis yang tertarik (I’ll feel) dengan kita. Monggo di refleksikan!!!






0 Komentar:

Posting Komentar

 

Jayalah Indonesiaku © 2010 Koran Bekas
VB (Vio b374k) Template design by p4r46hcyb3rn3t